Pernahkah Anda mengemudi dalam keadaan yang lelah dan mengantuk? Biasanya kondisi seperti ini dialami saat melakukan perjalanan jarak jauh. Padahal kehilangan fokus pada saat berkendaraan merupakan salah satu dari penyebab kecelakaan lalu lintas. Kondisi pada pengemudi ini lebih dikenal dengan istilah microsleep. Ada baiknya Anda mengetahui bahaya dari microsleep saat berkendara agar dapat terhindar dari kecelakaan dalam berkendaraan.
Melakukan perjalanan dengan jarak yang cukup jauh memerlukan stamina yang optimal. Apalagi jika bepergian seorang diri. Efek yang ditimbulkan salah satunya adalah mengantuk dan cepat lelah. Kebanyakan orang lebih memilih untuk meneruskan perjalanan meskipun keadaan tubuh sudah tidak prima lagi. Ini biasa terjadi jika Anda bepergian melalui jalan tol yang cenderung sepi, misalnya seperti tol Kendal.
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya microsleep saat berkendara, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut ini untuk menjaga diri Anda dari bahaya kecelakaan yang kemungkinan besar bisa terjadi pada saat Anda berada di perjalanan.
Mengenal Apa Itu Microsleep dan Bahaya Microsleep Saat Berkendara
Mungkin sebagian dari Anda baru mendengar istilah microsleep. Sebenarnya microsleep merupakan periode tidur yang sangat singkat, periode tersebut dapat diukur dalam hitungan detik. Biasanya periode ini berlangsung tidak lebih dari 15 detik.
Ada dua kemungkinan kondisi ketika seseorang dalam keadaan microsleep. Kondisi pertama adalah orang tersebut tertidur dalam waktu yang singkat. Kondisi yang kedua adalah orang tersebut tetap terjaga. Meskipun terlihat terjaga dan membuka mata, otaknya tidak dapat memproses informasi eksternal yang diterima dari indera mata seperti biasanya.
Umumnya, microsleep terjadi pada orang-orang yang sulit mengatur waktu tidurnya dan menyebabkan menurunnya stamina tubuh. Namun, bukan berarti orang yang mendapatkan waktu tidur yang cukup tidak akan mengalami microsleep. Fase tersebut juga bisa terjadi ketika seseorang mengerjakan tugas yang monoton, misalnya seperti berkendaraan di jalan tol yang sepi. Keadaan seperti hal ini dapat menyebabkan microsleep saat berkendara.
Hal-Hal Yang Menyebabkan Microsleep Saat Berkendara
Terdapat beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya microsleep pada seseorang. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki Gangguan Dengan Siklus Tidur
Tidak memiliki waktu yang cukup dalam beristirahat di malam hari bisa menyebabkan otak menjadi kurang berkonsentrasi pada keesokan harinya. Biasanya gangguan tidur ini dialami oleh orang yang memiliki penyakit insomnia dan sleep apnea.
2. Bekerja shift malam
Risiko yang harus siap ditanggung oleh para pekerja shift malam adalah tidak mendapatkan kualitas dan kuantitas tidur yang baik. Perubahan siklus tidur yang tidak menentu bisa menjadi penyebab seseorang mengalami microsleep pada saat sedang beraktivitas, misalnya seperti sedang bekerja atau berkendara.
3. Mengonsumsi obat-obatan
Microsleep tidak hanya terjadi karena kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, tetapi juga bisa dipengaruhi dari mengonsumsi obat-obatan tertentu. Biasanya terdapat jenis obat-obatan yang memiliki efek samping yang mempengaruhi rasa kantuk.
Gejala Microsleep
Ada beberapa tanda yang muncul sebelum masuk ke fase microsleep. Apabila Anda salah satu pengemudi yang sering bepergian seorang diri, maka Anda harus mengetahui hal ini sebab sebagian orang bisa jadi tidak menyadari jika ia mengalami microsleep. Gejala-gejala ini patut Anda waspadai, khususnya ketika kurang mendapatkan waktu tidur yang cukup dan harus berpergian jarak jauh keesokan harinya.
Gejala-gejala yang kemungkinan terjadi adalah sebagai berikut:
– Berkedip secara perlahan tetapi berlangsung terus-menerus
– Sulit untuk memahami sebuah informasi yang masuk secara baik dan benar
– Terbangun dari tidur dalam keadaan terkejut
– Sering merasakan kantuk dan menguap pada pagi dan siang hari
– Tidak mengingat kejadian 1-2 menit yang lalu
– Menjatuhkan benda yang sedang dipegang
Cara Mengatasi Microsleep Saat Berkendara
Microsleep tidak membahayakan diri apabila ini terjadi pada saat Anda berada di rumah dalam keadaan bersantai. Namun, apabila microsleep terjadi pada saat Anda sedang melakukan aktivitas tertentu di luar rumah, misalnya seperti berkendara seorang diri, maka hal tersebut berpotensi menyebabkan bahaya.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi microsleep antara lain adalah:
– Usahakan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malamnya, yakni sekitar 7-9 jam
– Hindari untuk mengonsumsi minuman yang mengandung kafein dan perbanyak minum air putih
– Matikan lampu kamar tidur dan atur suasana kamar senyaman mungkin
– Saat mengemudi seorang diri, Anda bisa mendengarkan lagu atau musik yang bertempo cepat
– Jika merasa lelah atau mengantuk, hendaknya menepi ke pinggir jalan untuk beristirahat
Obat Microsleep
Sebenarnya tidak ada obat khusus yang langsung menghilangkan microsleep. Apabila Anda merasa ada gangguan atau ada gejala-gejala yang dialami sesuai dari penjelasan sebelumnya. Hendaknya Anda langsung mendatangi dokter untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu. Adapun jika hasil diagnosa menunjukkan ada gangguan tidur, dokter akan memberikan resep obat yang sesuai dengan keluhan yang Anda alami.
Seseorang yang didiagnosa microsleep sebaiknya menghindari aktivitas yang dapat membahayakan dirinya sendiri, seperti mengemudikan kendaraan untuk perjalanan jarak jauh. Sebab itu berpotensi bisa mencelakakan dirinya bahkan mencelakakan orang lain.
Apabila memiliki keperluan penting dan mendesak yang mengharuskan orang tersebut untuk melakukan perjalanan jarak jauh, maka solusinya adalah dengan menggunakan jasa travel antar kota. Tentunya pilihan ini jauh lebih aman dibandingkan harus bepergian seorang diri dengan potensi bahaya yang cukup besar.
Demikianlah, penjelasan singkat terkait terjadinya microsleep saat berkendara seorang diri. Jika Anda memerlukan jasa travel antar kota yang profesional dan terpercaya, Anda bisa percayakan kepada Nabawi Transport. Segera hubungi kontak WhatsApp kami untuk informasi lebih lanjut. Sekian dan terima kasih.